|
|||||||||||||
Indonesia | English | |||||||||||||
DIUTUS UNTUK MELAYANI
Sama saja dengan membuang garam ke laut.¯ Ungkapan itu mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Ungkapan itu pula yang sering dilontarkan orang awam terhadap pelayan-pelayan Tuhan yang melayani di Lembaga-lembaga Pemasyarakatan. Benarkah pelayanan penjara hanya sia-sia? Ternyata apa yang dipikirkan orang awam, sangat berbeda dengan kenyataan yang ada. Mau bukti?? Bulan Pebruari yang lalu dua anak binaan Yasindo telah menyelesaikan pendidikannya di PPMT Anjungan, Kalimantan Barat. Kedua anak binaan ini, Bambang Lodewik ex Lembaga Pemasyarakatan Dewasa Pria Tangerang, dan pernah menjadi anak jalanan di Surabaya serta Regen Marpaung ex LP Cipinang Narkoba Jakarta, adalah contoh nyata bahwa Allah mampu mengubah mantan-mantan narapidana menjadi hamba-hambaNya yang setia. Kedua mantan narapidana yang telah Tuhan ubahkan ini, telah diutus keladang pelayanan di pedalaman Kalimantan Barat. Bambang Lodewik di utus pelayanan ke GKNI Ngabang dan Regen Marpaung ke GPSK Sepulau, Sintang Kalimantan Barat. Apa yang telah mereka pelajari selama 1,5 tahun pendidikan di PPMT akan mereka praktekkan di tempat pelayanan mereka yang baru. Kita berharap kedua saudara kita ini akan menjadi berkat dan membawa jiwa-jiwa baru kepada Kistus. Dukungan doa-doa kita semua akan memampukan mereka tetap melayani Tuhan walau ditempat yang sangat terpencil sekalipun. Segala kemuliaan bagi nama Tuhan. KETRAMPILAN DI LP WANITA DEWASA TANGERANG. Orang-orang yang saat ini berada di balik terali besi adalah orang-orang yang dipandang sebelah mata dan kurang mendapat perhatian dari masyarakat awam. Kurangnya kepedulian dari kita bisa menjadi salah satu penyebab mereka kembali melakukan perbuatan yang sama, yang mengantar mereka ke balik terali besi. Bentuk kepedulian yang ditunjukkan Yasindo dan GKI Wahid Hasyim, tidak semata-mata dalam bidang kerohanian, tetapi juga memperlengkapi narapidana dalam berbagai ketrampilan. Kamis 14 Maret 2013 yang lalu, kembali Yasindo dengan Gereja Kristen Indonesia Wahid Hasyim, dan GKI Pondok Indah mengadakan pelatihan ketrampilan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Dewasa Tangerang. Dalam kesempatan ini GKI Pondok Indah menjadi motor dalam ketrampilan memasak. Menu yang di diajarkan kepada 50 orang anak binaan adalah masak Sayap ayam isi. Apa yang telah di lakukan Yasindo, GKI WAHA dan GKI Pondok Indah merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dari satu pola pembinaan yang menyeluruh dengan konsep S3, Sentuh Hatinya (kerohanian), Sentuh Otaknya (intelektual), Sentuh Tangannya (ketrampilan). Diharapkan nantinya, apa yang telah mereka dapatkan selama menjalani hukuman di balik terali, dapat menjadi modal untuk mencari kehidupan setelah bebas dari Lembaga Pemasyarakatan. BAKTI SOSIAL DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN WANITA DEWASA TANGERANG Senin 25 Maret 2013 yang lalu, merupakan hari yang berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Biasanya setiap pagi dari jam 9.30 sampai 11.30 kecuali hari Jumat, AULA Lembaga Pemasyarakatan Wanita Dewasa dipenuhi puji-pujian dari Gereja-gereja yang melayani beserta anak-anak binaan. Pagi itu rombongan yang masuk ke AULA Lembaga Pemasyarakatan, tidak sepenuhnya hamba-hamba Tuhan, tetapi Dokter-dokter dan para Apoteker turut masuk dalam rombongan yang dipimpin Yasindo. Hari itu Yasindo bekerja sama dengan GSJA Cengkareng dan PGTI (Persatuan Gereja-gereja Thionghoa Indonesia) Jakarta mengadakan kegiatan bakti sosial di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang. Baksos kali ini, PGTI melibatkan 4 orang dokter dan 6 orang apoteker untuk melayani 400an warga binaan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan tersebut. Acara dimulai pada pukul 9.30 dengan doa seluruh peserta baksos. Selesai berdoa mulailah anak-anak binaan yang telah antri dan mendaftar menghadap para dokter untuk diperiksa. Steteskop dan senter kecil mulai bermain-main¯ di tangan dokter yang seluruhnya para wanita. Di sisi lain tim para medis sibuk mengukur tekanan darah pasien yang keseluruhannya narapidana, sementara di pojok sana terlihat kesibukan dari para apoteker yang meracik resep dokter. Kesibukan yang terorganisir dengan aturan yang jelas, memperlancar semua kegiatan dalam BAKSOS ini. Tepat pukul 15.00 Wib, seluruh kegiatan Bakti Sosial ini selesai. Dalam rentang waktu kurang lebih 5 jam, sejumlah 376 orang narapidana dan 5 orang staff LP mendapat pelayanan kesehatan. Semoga apa yang kita berikan dalam kesempatan bakti sosial ini memberi dampak yang positif bagi anak-anak binaan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Tangerang. |
|||||||||||||
Kembali | |||||||||||||